arus sejajar pantai terjadi apabila

Beberapajenis arus yang umum dikenal adalah arus pasang surut, arus akibat gelombang (arus sejajar pantai), arus akibat tiupan angin, dan arus yang disebabkan perbedaan densitas air laut. 1. Arus pasang surut Perubahan positif apabila proses sedimentasi terjadi pada kawasan pantai tersebut. Jadi pada kawasan pantai yang mengalami perubahan Setelahmempelajari bab ini, peserta didik mampu: 1. memahami konsep-konsep penginderaan jauh; 2. mengidentifikasi manfaat penginderaan jauh terapan dalam tata guna lahan dan pengembangan jaringan transportasi; serta 3. mengetahui tata kelola dan lembaga penginderaan jauh di Indonesia. StudiArus Sejajar Pantai dan Variasi Arus Laut Terhadap Kedalaman di Daerah Perairan Pantai Pasar Palik, Bengkulu Utara - Ashar Muda Lubis, Rani Lestari, Rio Saputra, M. Hasanudin, & Edi Kusmanto keberadaan arus sejajar pantai pada daearah Pantai Pasir Palik, Kecamatan Lais, Bengkulu Utara. Hasil penelitian lain di daerah Serangai menunjukkan Surfzone dengan rata-rata penambahan reduksi sebesar >5 %. kecepatan arus menyusur pantai mendekati kecepatan arus menyusur pantai pada kondisi existing pada jarak >2,4 x panjang groin. Dan Jarak antara groin yang terlalu dekat dibandingkan dengan panjang groin, menyebabkan pergerakan arah arus menuju ke arah laut (rip current). Kata Kunci: G sebaranarus dan arah distribusi sebaran sedimen di pantai selatan Jawa. Dalam penelitian ini disajikan hasil pemodelan pola arus dan arah distribusi sebaran sedimen yang terjadi di sepanjang pesisir pantai Selatan Jawa dengan program pengolah arus dan sedimen secara 3D. II. METODOLOGI PENELITIAN https://groups.google.com/g/nunutv/c/I4-Cy99TRPs. Arus Di Sekitar Pantai Nearshore Circulation Gelombang yang datang menuju pantai membawa massa air dan momentum, searah penjalaran gelombangnya. Hal ini menyebabkan terjadinya arus di sekitar kawasan pantai. Penjalaran gelombang menuju pantai akan melintasi daerah-daerah lepas pantai offshore zone, daerah gelombang pecah surf zone, dan daerah deburan ombak di pantai swash zone. Diantara ketiga daerah tersebut, Bambang Triatmodojo 1999 menjelaskan bahwa karakteristik gelombang di daerah surf zone dan swash zone adalah yang paling penting di dalam analisis proses penjalaran gelombang menuju pantaiMenurut Dean dan Dalrymple 2002, perputaran/sirkulasi arus di sekitar pantai dapat digolongkan dalam tiga jenis, yaitu arus sepanjang pantai Longshore current, arus seret Rip current, dan aliran balik Back flows/cross-shore flows. Sistem sirkulasi arus tersebut seringkali tidak seragam antara ketiganya bergantung kepada arah/sudut gelombang kawasan pantai yang diterjang gelombang menyudut αb > 5o terhadap garis pantai, arus dominan yang akan terjadi adalah arus sejajar pantai longshore current.Sketsa terjadinya longshore current Sedangkan apabila garis puncak gelombang datang sejajar dengan garis pantai, maka akan terjadi 2 kemungkinan arus dominan di pantai. Yang pertama, bila di daerah surf zone terdapat banyak penghalang bukit pasir sand bars dan celah-celah gaps maka arus yang terjadi adalah berupa sirkulasi sel dengan rip current yang menuju laut. Kemungkinan kedua, bila di daerah surf zone tidak terdapat penghalang yang mengganggu maka arus dominan yang terjadi adalah aliran balik back flows.Terjadinya rip currentNamun karena pengaruh hidrodinamik laut yang sangat kompleks, maka yang biasanya terjadi adalah kombinasi dari kondisi-kondisi di atas. Seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah longshore current dan rip longshore current & back flows. Arus sejajar pantai atau arus susur pantai bahasa Inggris longshore current adalah serangkaian proses geologis yang menyebabkan terjadinya perpindahan sedimen seperti tanah liat, lanau, kerikil, atau pasir di sepanjang garis pantai. Gelombang atau angin yang datang dengan sudut kemiringan tertentu akan menghasilkan arus yang bergerak sejajar dengan garis pantai. Arus ini normalnya terbentuk di zona selancar. Proses perpindahan sedimen akibat arus ini dikenal dengan nama ingsutan litoral longshore drift atau littoral drift.[1][2] Diagram proses-proses pantai yang berkaitan dengan arus sejajar pantai1=pantai2=laut3=arah arus sejajar pantai4=gelombang datang5=arah sedimen yang terbawa naik oleh gelombang6=arah sedimen ketika terbawa oleh air yang surut Pasir pantai juga secara langsung dapat berpindah akibat gelombang maupun angin yang datang dengan sudut kemiringan tertentu. Ketika gelombang miring tersebut pecah, maka pasir akan terdorong ke darat dengan sudut kemiringan tertentu. Pasir tersebut kemudian terbawa oleh air yang surut tegak lurus terhadap garis pantai. Apabila proses ini terjadi secara berulang-ulang, maka pasir pantai akan bergerak semakin jauh dari tempat asalnya, bahkan dengan laju belasan meter per hari.. Hamparan pasir putih, biru air laut, serta keindahan panorama yang tidak dapat ditemukan di tengah hiruk pikuk kota menjadikan pantai di Yogyakarta sebagai salah satu destinasi wisata yang populer. Namun, seiring dengan meningkatnya animo wisatawan untuk mengunjungi wisata pantai di Yogyakarta, potensi terjadinya kecelakaan pun semakin besar. Setiap tahun, kasus orang yang terseret arus saat bermain di pantai kerap kali terulang. Hal tersebut disebabkan oleh fenomena alam yang dikenal dengan nama arus retas. Pada kesempatan ini, kami mewawancarai Hendy Fatchurohman, Dosen Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis, Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, guna membahas fenomena ini lebih lanjut. Arus retas atau rip current merupakan fenomena terbentuknya arus pada zona pecah gelombang di suatu area yang cukup sempit. Arus ini biasanya dibangkitkan oleh arus sejajar pantai longshore current yang kemudian, sebagai akibat dari pengaruh morfologi pantai, menyebabkan pergerakan arus secara cepat menuju laut. Kecepatan arus retas beragam, mulai dari 30 cm/detik sampai lebih dari 2 m/detik. Ketika kecepatannya lebih dari 2 m/detik, arus ini disebut sebagai mega rip. Meskipun kelihatannya lambat, kekuatan arus ini mampu menyeret objek yang ada di jalurnya, termasuk manusia. Ada dua faktor yang mempengaruhi arus retas, yaitu faktor hidrodinamik dan morfodinamik. Faktor hidrodinamik meliputi energi gelombang, ketinggian ombak, serta pasang laut. Apabila energi gelombang cukup besar, maka arus retas pun dapat dibangkitkan. Selain itu, arus retas cenderung terbentuk pada pasang surut atau sekitar jam 12 siang saat kecepatan arus mencapai maksimal. Pembentukan arus retas juga dipengaruhi oleh faktor morfodinamik, yaitu topologi pada pantai atau pesisir tersebut. Faktor ini meliputi sedimentasi yang terdapat di bawah permukaan laut, keberadaan material seperti rataan terumbu yang mampu memecah arus retas, dan bentuk pantai. Berdasarkan lokasi pembentukannya, arus retas dibedakan menjadi dua tipe, yaitu arus retas dengan tipe menetap dan tipe berpindah. Pada tipe menetap, arus retas akan muncul secara konsisten pada lokasi tertentu. Hal ini dipengaruhi oleh faktor morfodinamik pantai. Arus retas dengan tipe ini dapat ditemukan di Pantai Drini, Gunungkidul. Arus retas dengan tipe berpindah terjadi karena faktor hidrodinamik dan morfodinamik pantai yang selalu berubah. Sebagai contoh, di Pantai Parangtritis, Bantul, material utama penyusun sedimentasi adalah pasir yang bersifat dinamis. Pasir tersebut menyebabkan adanya pembentukan arus retas secara berpindah-pindah. Bekerja sama dengan Search and Rescue SAR Satuan Pelindung Masyarakat Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, tim dari Universitas Gadjah Mada melakukan penelitian di Pantai Drini, Gunungkidul. Prosedur penelitian ini meliputi penuangan cairan pelacak pada titik-titik terjadinya kecelakaan secara berulang. Zat yang digunakan pada cairan pelacak tersebut adalah uranine, salah satu jenis fluorescent dye yang ramah lingkungan. Penelitian ini diharapkan mampu mengidentifikasi dan memetakan keberadaan, tipe, serta kecepatan arus retas pada pantai tersebut. Dikutip dari SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul mencatat 81 insiden pada tahun 2019 dengan sepuluh korban tewas. Hingga bulan Mei 2020, telah terjadi 29 insiden dengan satu korban tewas. “Kami ingin menyampaikan agar pengunjung wisata pantai selalu waspada terhadap bahaya yang mengancam mereka. Melalui penelitian ini, kami juga ingin memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya tersebut. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena statistik menunjukkan jumlah korban yang sangat tinggi,” tutup Hendy. Tulisan oleh Baiq Ajeng dan Jennifer Dharmawangsa Data oleh Afaf Rifa, M. Kesuma Shandy, dan Yoga Faerial Gambar oleh Bagas Adi Arus Sejajar Pantai longshore current ARUS MENYUSUR PANTAI LONGSHORE CURRENT Arus Menyusur Pantai longshore curret adalah arus yang terbentuk akibat adanya gelombang pecah yang membentuk sudut terhadap garis pantai. Batasan kajian adalah daerah surf zone, yaitu daerah antara garis gelombang pecah dan garis pantai, tidak termasuk perairan dalam . metode perhitungan arus menyusur pantai menggunakan metode analitik Longuest-Higgins 1970. Terdapat 2 sistem arus yang disebabkan langsung oleh gelombang di perairan pantai nearshore zone yaitu System sirkulasi el dari rip currents dan longshore current Longshore current yang dihasilkan dari gelombang dating yang membentuk sudut terhadap garis pantai Komar,1976. Jika gelombag menuju pantai dan kemudian pecah membentuk sudut tertentu terhadap garis pantai maka akan terbentuk arus yang bergerak sejajar pantai yang disebut arus menyusur pantai atau longshore current. Gelombang pecah tersebut menimbulkan fluks momentum stress radiasi yang merupakan pembentuk arus longshore current. Arus ini sebagian besar berada di daerah perairan pantai di antara garis gelombang pecah dan garis pantai surf zone. Kecepatan arus yang berkurang secara cepat hingga nol diluar daerah gelombang pecah break zone. Keberadaan arus ini terbatas pada surf zone tapi juga tidak menutup kemungkinan arus ini ada di luar break zone. 2. Metode Pengukuran Longshore Current di Lapangan Pengamatan surf zone biasanya pengukuran hanya terhadap suatu posisi tertentu saja dan menghasilkan rekaman/catatan yang akurat. Dalam kebanyakan pengukuran lapangan, penyebaran alat terbata pada spasial didalam memahami dinamika di surf zone. Salah satunya dengan cara menggunaka system video yang ditambatkan pada balon udara Takawaka,1998. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran surf zone yang lebih luas. System video ini dilengkapi 2 sistem kamera digital yang diikiatkan pada balon bervolume 24m3 . system ini ditambatkan pada tali dengan ketinggian 150 m. pada ketinggian ini flukstasi turbulen dari lapisan batas atmosfer hamper hilang sama sekali dan ini memungkinkan untuk mendapatkan gambaran yang baik. System mampu merekam gambar selama 1 jam secara continue yang luasnya kira-kira 600m x 200m. Rekaman vieo direkam secara digital ke PC dan diproses dengan software pengolahan gambar, yang mana fugsi utamanya adalah memperbaiki kualitas gambar, fitering,transformasi, dan ortho-mapping. Informasi hidrodinamika kemudian diekstrak dari pengolahan basis data gambar lebih lanjut. System diluncurkan 8 kaki dari dermaga selama penelitian dilakukan oleh kamera di set untuk mendaptkan gamba sejajar pantai. Abstract Mekanisme berpindahnya sedimen dari satu tempat ke tempat yang lain sangat dipengaruhi oleh longshore currentarus sepanjang pantai, hal ini menyebabkan terjadinya abrasidiwilayah Perairan Teluk Awur akibat penjalaran gelombang yang dibangkitkan oleh angin gelombang permukaan. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari arus sepanjang pantai terhadap angkutan sedimen dasar yang ada di Perairan Teluk Awur, Jepara. Penelitian ini dilaksanakan tanggal 2-5 Maret 2015 di Perairan Teluk Awur, Jepara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitaif. Peramalan gelombang laut menggunakan metode SMB Sverdrup Munk Bretchneider dengan inputan data angin, sedangkan untuk menentukan transport sedimen menggunakan rumus empiris yang didapat dari pengaruh penelitian di Teluk Awur menunjukkan tinggi gelombang pecah berkisar antara 0,4 – 1,5 meter dengan kedalaman gelombang pecah berkisar antara 0,5 – 1,8 meter. Arus sepanjang pantai kecepatannya berkisar antara 0,7 – 2,0 m/s dengan arah cenderung menuju utara, karena gelombang dominan datang dari arah barat dan bentuk dari daratan Teluk Awur. Dominasi jenis sedimen di Teluk Awur berupa pasir dan gravely sand, dengan potensi angkutan sedimen berkisar 65,3 – m³/hari atau – m³/tahun.

arus sejajar pantai terjadi apabila